Kunjungi suratsakit.com atau whatsapp ke nomor 081291100600, untuk mendapatkan surat sakit secara praktis dan mudah. Dapatkan juga konsultasi gratis dengan dokter bersertifikasi.
Salah satu yang termasuk
dalam sistem kekebalan tubuh manusia adalah antibodi, yakni sejenis protein
yang terdapat dalam tubuh manusia. Antibodi diproduksi oleh sel darah putih
sebagai respon perlawanan terhadap sesuatu yang asing dalam tubuh kita.
Inilah lima jenis antibodi yang ada di dalam tubuh kita, apa saja ya?
1. Immunoglobulin G (IgG)
Immunoglobulin G atau IgG adalah
antibodi terbanyak yang ada dalam tubuh manusia. Jenis antibodi ini cukup unik,
karena cara kerjanya adalah mengingat dan membuat memori tentang segala kuman,
bakteri, dan virus yang dulunya pernah masuk ke tubuh manusia.
Nah, jika jenis kuman, bakteri, dan virus yang sama masuk lagi
dikemudian hari, maka IgG atau antibodi G akan menyerang virus dan bakteri
tadi, berbekal dengan memorinya. Antibodi jenis G juga merupakan satu-satunya
antibodi yang diturunkan dari ibu ke janin, seperti ditulis dalam laman sains
Bio-rad-antibodies.com.
Ada beberapa jenis immunoglobulin G, yakni IgG1, IgG2, IgG3, dan IgG4.
Jenis-jenis antibodi G ini merupakan aktivator dan pelengkap dari antibodi G
utama.
2. Immunoglobulin A (IgA)
Apakah kamu pernah mengalami reaksi alergi? Atau mungkin memang kamu
sering alergi? Ya, alergi merupakan proses alami dalam tubuh yang disebabkan
oleh paparan alergen (senyawa atau zat penyebab alergi).
Nah, antibodi yang bertugas untuk melawan alergen tersebut adalah immunoglobulin
A atau IgA. Antibodi ini dapat ditemukan
di lapisan lendir tubuh, seperti pencernaan, pernapasan, mata, dan mulut (air
liur).
Bisa dibilang antibodi A adalah antibodi terdepan yang melawan infeksi
atau zat asing yang berusaha masuk ke dalam tubuh, seperti ditulis dalam
Immunology.org. Tugas utamanya adalah menghambat serangan bakteri dan virus
yang berusaha merusak sel dalam tubuh manusia.
3. Immunoglobulin M (IgM)
Berikutnya ada immunoglobulin M atau IgM,
yang merupakan antibodi atau pertahanan tubuh yang bertugas untuk menandakan
infeksi. Sistem antibodi ini sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk
mengklasifikasikan atau membedakan jenis-jenis infeksi yang terjadi dalam tubuh
manusia.
Intinya adalah, tidak semua infeksi diakibatkan oleh bakteri dan virus
yang sama. Ada puluhan atau bahkan ratusan jenis infeksi yang juga diakibatkan
oleh banyak jenis virus, bakteri, dan parasit merugikan.
Melansir Antibodies-online.com, bersama dengan IgA, IgM termasuk
antibodi terdepan yang menangkal berbagai macam bakteri dan virus yang dianggap
membahayakan tubuh manusia.
4. Immunoglobulin E (IgE)
Antibodi E banyak ditemukan di kulit, paru-paru, dan selaput lendir
tubuh. Fungsinya hampir mirip dengan IgA, yakni bertanggung jawab terhadap
alergi yang disebabkan oleh paparan alergen.
Biasanya tes antibodi E dapat membantu dokter atau tenaga medis untuk
menentukan jenis alergi yang biasa terdapat pada mata, tenggorokan, paru-paru,
kulit, dan beberapa bagian tubuh yang lain.
Laman medis Rady Childrens Hospital menuliskan bahwa IgE sangat
dibutuhkan untuk tes yang biasanya dilakukan pada anak-anak. Kejadian fatal
bisa terjadi pada reaksi alergi yang berlebihan pada anak, termasuk kematian.
Dalam beberapa kasus, tes IgE juga digunakan untuk perawatan dan pengobatan
pada pasien yang terkena alergi.
5. Immunoglobulin D (IgD)
Immunoglobulin D ditemukan
pada 1965 silam dan diklasifikasikan sebagai antibodi paling minoritas di dalam
tubuh. Bahkan IgD dalam beberapa kasus sangat sulit
untuk dideteksi, seperti ditulis dalam Mayocliniclabs.com.
Keberadaan IgD yang tinggi dalam tubuh
menandakan ada penyakit serius dalam tubuh yang harus segera ditangani. Ada
beberapa penyakit serius yang ditandai dengan peningkatan kadar konsentrasi
IgD, misalnya penyakit autoimun, sirosis hati, hepatitis kronis, dan infeksi
fatal lainnya.
Bahkan perubahan pada kadar konsentrasi IgD juga dapat menandakan
penyakit mematikan seperti kanker darah dan tumor ganas lainnya. Itulah
sebabnya, meskipun antibodi D termasuk minoritas, namun keberadaannya justru
sangat penting untuk menandakan adanya penyakit mematikan dalam tubuh manusia.
Melemah Seiring Usia
Makin dewasa, antibodi seseorang akan semakin kuat. Namun, antibodi juga
bisa melemah seiring bertambahnya usia. "Imunitas tubuh bisa dijaga dan
diperbaiki dengan pola hidup sehat, artinya sehat asupan makanan dan
olahraga,". Konsumsi makanan sebaiknya tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan perut, tapi juga mempertimbangkan kandungan nutrisi (dikenal
sebagai makanan fungsional) agar daya tahan tubuh terjaga. Kecukupan konsumsi
buah dan sayuran mutlak diperlukan karena kandungan vitamin, mineral, dan enzim
selaku senyawa bioaktif sangat diperlukan tubuh. Selain itu,
olahraga rutin, tidur cukup, minum-cukup air putih juga dianjurkan, sehingga bisa
mendetoksifikasi racun. Kurang tidur dan stres bisa memicu turunnya imunitas
tubuh yang otomatis menurunkan kualitas antibodi.
Meski bertugas sebagai pasukan pembela tubuh, antibodi juga bisa
berkhianat. Pada situasi tertentu, sistem imun salah mengenali bagian tubuh
sebagai benda asing. Akibatnya, antibodi berbalik menyerang tubuh sendiri. Ini
disebut penyakit autoimun.
Penyakit autoimun bisa terjadi karena berbagai hal, mulai dari virus
hingga sebab yang belum jelas seperti pada lupus atau skleroderma. Untuk kasus
autoimun, sebaiknya menemui ahli penyakit dalam, hematologi, atau ahli medis
yang mendalaminya.
Itulah lima jenis antibodi yang ada dalam tubuh manusia. Ternyata
keberadaan beberapa antibodi tersebut memang sangat penting bagi tubuh kita.
Persiapkan
diri Anda untuk mulai beraktivitas di New Normal. Pastikan Anda menjaga
kesehatan dengan perilaku hidup sehat dan melakukan vaksinasi COVID-19 segera.
Apabila Anda mengalami gejala atau keluhan setelah vaksin seperti demam, sesak
nafas, ruam kulit, batuk, maupun gejala lainnya, segera informasikan ke dokter
& beristirahat. Kunjungi suratsakit.com untuk meminta surat sakit dari
dokter. Jelaskan gejala penyakit Anda, isi data diri, dokter akan memastikan
gejala Anda via chat & surat sakit siap untuk dikirim.