Masukkan 4 digit kode yang kami kirimkan via SMS ke

   

Validasi

Ganti Nomor HP

Simpan Tujuan Tutup
 

Banyak Pikiran? 5 Trik Ini Dapat Membantu Anda Berhenti Merasa Kewalahan

Pernahkah Anda merasa bahwa pikiran menumpuk hingga membuat Anda kewalahan?

Pikiran manusia dapat menyulap sejumlah besar informasi, tetapi ada batasnya. "Pada titik tertentu, Anda mencapai massa kritis," kata psikolog Scott Bea, PsyD. “Anda mulai kehilangan banyak hal, menghindari hal-hal, menjadi marah, dan kewalahan di tempat kerja, rumah, atau dalam hubungan Anda.”

Masalahnya, ketika sudah ada seratus hal dalam daftar pikiran Anda, "manajemen stres" bisa terasa seperti satu tugas lagi yang tidak sempat Anda lakukan. 

Hal tersebut membuat kerja yang Anda lakukan tidak efektif. Apabila hal tersebut terjadi, segera konsultasikan ke dokter dan beristirahatlah. Kunjungi suratsakit.com atau  whatsapp ke nomor 081291100600, untuk mendapatkan surat sakit secara praktis dan mudah.  

Jadi bagaimana Anda memanage rasa kewalahan tersebut? Mulailah dengan lima strategi ini.

1.       Lakukan saja

Ketika kita memiliki banyak pikiran, hal-hal yang harus kita lakukan cenderung berputar-putar di otak kita.

Terkadang cara terbaik untuk mengeluarkannya dari kepala Anda adalah dengan menyelesaikannya. Apa pun yang menyita ruang di kepala Anda, berhentilah berpikir dan mulailah melakukan dan menyelesaikannya.

“Ketika kita bergerak melakukan semua tugas alih-alih menjauh darinya, ketegangan kita akan turun, dan kepercayaan diri kita meningkat,” kata Dr. Bea.

2.       Jadwalkan

Kita sangat paham jika bergerak untuk melakukan tindakan tidak semudah menjentikkan jari dan mewujudkannya. Untuk mengendalikan kekacauan, Dr. Bea merekomendasikan untuk meletakkan setiap tugas di kalender Anda.

·         Rencanakan semua hal: Jangan hanya menjadwalkan yang sudah jelas, seperti janji temu dan rapat. Isi blok waktu luang dengan hal-hal kecil, yang sepadan untuk dilakukan. Jadwalkan waktu “me time” dan liburan untuk Anda maupun keluarga Anda.

·         Gunakan kalender Anda sebagai panduan: “Menjadwalkan tugas membuat Anda berkomitmen untuk melakukannya. Ini cara yang bagus untuk mengurangi beban mental yang berlebihan,” katanya.

 

3.       Atau, lewati saja

Jika Anda terus menghindari sesuatu selama berminggu-minggu (atau berbulan-bulan), tanyakan pada diri Anda: Apakah itu benar-benar perlu dilakukan? Jika tidak, coret dari daftar Anda untuk selamanya.

Jika tempurung kepala Anda mencapai kapasitas maksimal, sekarang adalah waktu yang tepat untuk melepaskan hal-hal yang tidak perlu. Nilai kembali komitmen sukarela Anda. Pertimbangkan untuk membatasi kegiatan Anda. Jangan merasa bersalah, beberapa downtime mental baik untuk semua orang.

“Orang-orang kelelahan karena berpikir mereka harus mencapai garis finish,” tambah Dr. Bea. "Tidak apa-apa membiarkan beberapa tugas tetap dibatalkan."

4.       Meminta bantuan

Anda tidak dapat mengharapkan orang lain untuk menyelamatkan Anda dari kewajiban Anda, tetapi Anda dapat meminta bantuan. “Mungkin sulit untuk meminta bantuan, tetapi akan lebih mudah dengan latihan,” kata Dr. Bea.

·         Di rumah: Beri tahu pasangan atau anak-anak Anda bahwa Anda membutuhkan mereka untuk melakukan lebih banyak pekerjaan rumah tangga.

·         Di tempat kerja: Beri tahu atasan Anda bahwa Anda akan kesulitan memenuhi tenggat waktu tanpa lebih banyak dukungan.

·         Rekrut orang: Minta bantuan apapun, seperti jasa pengasuhan anak agar Anda dapat menjalankan tugas.

 

5.       Jangan terlalu memikirkannya

Merasa kewalahan bukan hanya karena terlalu banyak yang harus dilakukan — sering kali terlalu banyak yang harus dipikirkan.

Ketika Anda mulai mendahului diri sendiri, amati pikiran Anda dan kemudian lepaskan, kata Dr. Bea. "Lupakan semua pemikiran tentang itu dan lakukan saja."

Ini mungkin tidak membawa Anda sepenuhnya pada ketenangan mental diri, tetapi ini adalah permulaan.

Persiapkan diri Anda untuk mulai bekerja di New Normal. Pastikan Anda menjaga kesehatan dengan perilaku hidup sehat dan melakukan vaksinasi COVID-19 segera. Apabila Anda mengalami gejala atau keluhan setelah vaksin seperti demam, sesak nafas, ruam kulit, batuk, maupun gejala lainnya, segera informasikan ke dokter & beristirahat. Kunjungi suratsakit.com untuk meminta surat sakit dari dokter. Jelaskan gejala penyakit Anda, isi data diri, dokter akan memastikan gejala Anda via chat & surat sakit siap untuk dikirim.

Artikel Terkait

Ketahui Gejala dan Tips Mengurangi Asam Lambung Saat Berpuasa
Hubungan Antara Dehidrasi dan Tekanan Darah
Tips Tetap Produktif Usai Begadang Nonton Piala Dunia
Kenali 6 Tanda Awal Diabetes yang Harus Anda Sadari
Bisakah Gagal Jantung Dicegah?
 
  © Copyright cepatsehat.net 2021. All Right Reserved