Transisi ke menopause bisa menjadi waktu yang penuh gejolak
bagi sebagian wanita. Kadar hormon yang turun dengan cepat, menyebabkan
menstruasi Anda melambat hingga berhenti, dan beberapa gejala lain yang tidak
terlalu menyenangkan muncul.
Apabila Anda mengalami gejala menopause yang penuh gejolak,
segera konsultasikan ke dokter. Kunjungi suratsakit.com atau whatsapp ke nomor 081291100600,
untuk konsultasi mendalam serta mendapatkan surat sakit secara praktis dan
mudah
Perubahan kadar hormon yang terjadi dalam tubuh Anda selama
perimenopause dan menopause dapat menyebabkan Anda terkadang merasa cemas atau
depresi, kata psikiater Lilian Gonsalves, MD. Tetapi kepanikan, kecemasan, dan
depresi yang parah dan berkelanjutan bukanlah hal yang biasa. Berikut Dr.
Gonsalves berbagi info seputar aspek mental dan emosional menopause dan
bagaimana Anda dapat mengatasinya.
v Apakah
normal merasa cemas saat menopause?
Fluktuasi estrogen, progesterone dan hormon utama lainnya
dalam tubuh Anda, dapat menyebabkan perasaan cemas atau depresi. Tetapi
kecemasan tinggi yang mengganggu atau serangan panik yang sering terjadi
bukanlah hal normal dari menopause. Beberapa wanita mengalami gangguan panik
selama menopause.
v Apakah
mengalami serangan panik berarti Anda mengalami gangguan panik?
Mereka yang mengalami gangguan panik sering mengalami
serangan panik. Namun beberapa serangan panik yang terjadi tidak berarti Anda
memiliki gangguan panik.
Wanita yang rentan terhadap kecemasan di masa lalu atau yang
mengalami depresi pascamelahirkan terkadang lebih cenderung mengalami gangguan
panik selama menopause. Tetapi setiap wanita dapat mengalaminya.
v Apakah
ada hubungan antara menopause dan depresi?
Perubahan kadar hormon dapat mempengaruhi neurotransmiter di
otak. Penurunan kadar estrogen juga dapat menyebabkan hot flash yang mengganggu
tidur, yang kemudian dapat menyebabkan kecemasan dan perubahan suasana hati.
Jika Anda mengalami gejala depresi hampir setiap hari selama
dua minggu atau lebih, Anda mungkin mengalami depresi.
v Kapan
harus mencari bantuan untuk masalah emosional selama menopause?
Ketika depresi atau kecemasan menyebabkan masalah dalam hubungan
Anda atau di tempat kerja, dan tidak ada solusi yang jelas untuk masalah ini,
mungkin sudah waktunya untuk menemui dokter. Berikut alasan spesifik bagi Anda untuk
mencari bantuan, meliputi:
·
Anda memiliki pikiran atau perasaan untuk bunuh
diri.
·
Perasaan negatif Anda bertahan lebih dari dua
minggu.
·
Anda tidak memiliki siapa pun yang dapat Anda
percayai. Jika Anda tidak memiliki siapa pun untuk berbagi pemikiran Anda,
sulit untuk mengetahui apakah apa yang Anda pikirkan masuk akal.
v Dapatkah
terapi hormon meringankan masalah emosional selama menopause?
Meskipun ada semakin banyak bukti bahwa terapi hormon dapat
membantu gejala emosional yang terjadi, itu saja tidak efektif dalam mengobati
kondisi kesehatan mental yang lebih parah. Obat untuk kecemasan atau depresi
serta konseling juga akan membantu mengobati gejala psikologis.
v Apakah
ada hal lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekhawatiran emosional selama
fase hidup?
Gaya hidup sehat dapat membantu meringankan transisi
menopause, termasuk langkah-langkah berikut:
·
Berolahraga dan makan sehat.
·
Terlibat dalam hal kreatif atau hobi yang
memberi Anda rasa pencapaian.
·
Hubungi teman, anggota keluarga, atau konselor
profesional untuk mendapatkan dukungan. Tetap terhubung dengan keluarga dan
komunitas Anda. Jalin persahabatan Anda.
·
Minum obat-obatan, vitamin dan mineral seperti
yang ditentukan oleh dokter Anda.
v Apakah
masalah dengan memori dan konsentrasi merupakan bagian normal dari menopause?
Kesulitan berkonsentrasi dan terjadinya masalah memori
ringan dapat menjadi bagian normal dari menopause. Aktivitas yang merangsang
otak dapat membantu meremajakan ingatan Anda, jadi luangkan waktu dengan
teka-teki silang atau bersantai dengan buku. Ingatlah bahwa depresi dan
kecemasan dapat membuat masalah memori lebih terlihat.
Persiapkan diri Anda untuk mulai
beraktivitas di New Normal. Pastikan Anda menjaga kesehatan dengan perilaku
hidup sehat dan melakukan vaksinasi COVID-19 segera. Apabila Anda mengalami
gejala atau keluhan setelah vaksin seperti demam, sesak nafas, ruam kulit,
batuk, maupun gejala lainnya, segera informasikan ke dokter & beristirahat.
Kunjungi suratsakit.com untuk meminta surat sakit dari dokter.
Jelaskan gejala penyakit Anda, isi data diri, dokter akan memastikan gejala
Anda via chat & surat sakit siap untuk dikirim.