Masukkan 4 digit kode yang kami kirimkan via SMS ke

   

Validasi

Ganti Nomor HP

Simpan Tujuan Tutup
 

Hal-hal yang Harus Anda Ketahui Tentang Risiko dan Gejala Stroke pada Wanita

Anda mungkin tahu bahwa stroke adalah salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Tapi tahukah Anda bahwa itu mempengaruhi wanita secara tidak proporsional?

60% dari semua kematian akibat stroke adalah wanita, menurut American Heart Association. Jadi, jika Anda seorang wanita, penting untuk memahami faktor risiko unik Anda dan waspada terhadap tanda-tanda awal stroke pada wanita.

Gejala stroke pada wanita

Umumnya gejala stroke pada wanita sama dengan gejala stroke pada pria, termasuk:

·         Wajah terkulai.

·         Kelemahan lengan.

·         Kesulitan bicara.

·         Masalah penglihatan.

·         Masalah keseimbangan atau koordinasi.

·         Sakit kepala parah tanpa sebab.

Tetapi beberapa wanita mengalami tanda-tanda awal stroke lainnya yang lebih halus yang mungkin mudah dihilangkan. Ini termasuk kelelahan, kebingungan, kelemahan umum dan mual atau muntah.

Kehilangan fungsi yang tiba-tiba dan tidak dapat dijelaskan, membuat Anda membutuhkan bantuan dari penyedia layanan kesehatan untuk deteksi dini. Jika itu adalah stroke, mendapatkan perawatan segera dapat membuatnya lebih baik.

Apabila anda mengalami gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter Anda dan beristirahatlah. Kunjungi suratsakit.com atau whatsapp ke nomor 081291100600, untuk mendapatkan surat sakit secara praktis dan mudah. 

Faktor risiko stroke

Wanita dan pria berbagi faktor risiko utama stroke tang sama, antara lain merokok, tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.

Tapi ada faktor risiko lain yang unik untuk wanita, kata ahli saraf Dolora Wisco, MD. Ini termasuk hormon tertentu, persalinan, kehamilan, pil KB dan sakit kepala migrain. Inilah sebabnya mengapa wanita memiliki pedoman pencegahan stroke sendiri dengan strategi untuk membantu mengurangi risiko mereka.

“Penting untuk memiliki pedoman khusus untuk wanita,” kata Dr. Wisco. “Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, diabetes atau kolesterol, atau jika Anda mengonsumsi pil kontrasepsi oral dan merokok, itu adalah faktor risiko utama yang perlu Anda perhatikan jika Anda perempuan.”

Kabar baiknya adalah bahwa beberapa faktor ini dapat diubah atau diatasi.

Rekomendasi berbasis sains

Pedoman dari American Heart Association dan American Stroke Association memberikan rekomendasi berbasis sains, termasuk:

·         Wanita dengan riwayat tekanan darah tinggi sebelum kehamilan harus dipertimbangkan untuk mengkonsumsi aspirin dosis rendah dan/atau suplemen kalsium untuk menurunkan risiko preeklamsia, gangguan kehamilan tekanan darah tinggi yang serius.

·         Preeklamsia harus dikenali sebagai faktor risiko setelah kehamilan, karena wanita yang mengalami preeklamsia memiliki risiko dua kali lipat terkena stroke dan empat kali lipat risiko tekanan darah tinggi di kemudian hari.

·         Faktor risiko lain seperti merokok, kolesterol tinggi dan obesitas pada wanita dengan preeklamsia harus ditangani sejak dini.

·         Wanita hamil yang memiliki tekanan darah cukup tinggi (150 hingga 159/100 hingga 109 mmHg) dapat dipertimbangkan untuk pengobatan tekanan darah. Ibu hamil dengan tekanan darah tinggi yang parah (160/110 mmHg atau lebih) harus dirawat.

·         Wanita harus diskrining untuk tekanan darah tinggi sebelum minum pil KB, karena kombinasi ini meningkatkan risiko stroke.

·         Wanita yang mengalami sakit kepala migrain harus berhenti merokok untuk menghindari risiko stroke yang lebih tinggi.

·         Wanita yang lebih tua dari 75 harus diskrining untuk risiko fibrilasi atrium, karena terkait dengan risiko stroke yang lebih tinggi.

Berpegang teguh pada perilaku gaya hidup sehat - seperti mempertahankan indeks massa tubuh yang sehat, makan makanan yang kaya buah-buahan dan sayuran, berolahraga secara teratur dan tidak merokok - telah terbukti mengurangi kejadian stroke pada pria dan Wanita.

Persiapkan diri Anda untuk mulai bekerja di New Normal. Pastikan Anda menjaga kesehatan dengan perilaku hidup sehat dan melakukan vaksinasi COVID-19 segera. Apabila Anda mengalami gejala atau keluhan setelah vaksin seperti demam, sesak nafas, ruam kulit, batuk, maupun gejala lainnya, segera informasikan ke dokter & beristirahat. Kunjungi suratsakit.com untuk meminta surat sakit dari dokter. Jelaskan gejala penyakit Anda, isi data diri, dokter akan memastikan gejala Anda via chat & surat sakit siap untuk dikirim.

Artikel Terkait

Menghadapi Krisis Polusi Udara di Jakarta dan Upaya Penanggulangannya
Kapan Saya Harus Khawatir Tentang Benjolan di Payudara Saya?
Tragedi Kanjuruhan: Seberapa Bahaya Gas Air Mata Bagi Tubuh?
Mengubah Kebiasaan Untuk Berhenti Merokok Ganja Bagi Pengguna
Kaitan Antara Kesehatan Gigi dan Kesehatan Mental yang Perlu Anda Ketahui
 
  © Copyright cepatsehat.net 2021. All Right Reserved