Pernahkah Anda tiba-tiba melihat gumpalan rambut menumpuk pada
sisir dan menyumbat saluran pembuangan kamar mandi Anda? Mengapa rambut Anda
rontok?
Kami berbicara dengan dokter kulit Shilpi Khetarpal, MD,
untuk mengetahui mengapa rambut bisa rontok dan apa yang harus dilakukan.
Mengapa saya kehilangan begitu banyak rambut?
Rambut rontok benar-benar normal. Tapi rontok yang
berlebihan - dikenal dalam istilah medis sebagai telogen effluvium - sering
kali merupakan tanda bahwa ada sesuatu yang terjadi.
Tapi itu adalah tanda yang membutuhkan waktu untuk
mengungkapkan dirinya sendiri. Rambut tumbuh dalam satu siklus. Tumbuh, lalu
diam dan akhirnya luruh. Pada saat tertentu, setiap rambut di kepala Anda
berada pada titik yang berbeda dari siklus itu.
Siklus itu membutuhkan waktu, kata Dr. Khetarpal. "Jadi
setiap kerontokan besar yang Anda lihat hari ini adalah hasil dari apa yang
terjadi tiga bulan lalu."
Beberapa hal dapat menyebabkan kerontokan yang berlebihan.
Berikut adalah beberapa penyebab umum.
1.
Stress
Stres dapat memicu telogen effluvium. Tapi biasanya hal
tersebut dipicu oleh kejadian besar yang membuat waktu anda habis karena
memikirkannya. Apabila hal tersebut terjadi, rehatlah sejenak dan beristirahatlah. Kunjungi suratsakit.com atau whatsapp ke no 081291100600, untuk mendapatkan surat sakit secara praktis dan mudah.
2.
Kehamilan dan perubahan hormon
Kebanyakan wanita kehilangan banyak rambut beberapa bulan
setelah melahirkan. Pada kasus yang berbeda, beberapa wanita mendapati adanya
kerontokan ekstra selama menopause. Anda mungkin juga mendapati kerontokan jika
Anda berurusan dengan perubahan hormonal lainnya, seperti menghentikan pil KB.
3.
Penyakit
Penyakit dapat memicu kerontokan rambut, terutama jika
disertai dengan demam tinggi. “Kejutan besar apa pun pada tubuh dapat
menyebabkan Anda mulai kerontokan dua atau tiga bulan kemudian,” kata Dr.
Khetarpal.
4.
Masalah tiroid
Baik gangguan hipertiroid (kelenjar tiroid yang terlalu
aktif) dan gangguan hipotiroid (tiroid yang lamban) dapat menyebabkan kerontokan
berlebihan.
5.
Kekurangan nutrisi
Rambut rontok bisa menjadi efek samping anemia (kadar zat
besi rendah). Ini juga dapat disebabkan oleh kekurangan nutrisi lain, termasuk
vitamin B dan vitamin D. “Tubuh kita membutuhkan vitamin dan nutrisi tertentu
untuk membangun rambut,” catat Dr. Khetarpal.
6.
Obat-obatan
Obat kemoterapi untuk mengobati kanker terkenal dapat
menyebabkan kerontokan rambut. Tetapi banyak obat umum lainnya dapat
menyebabkan kerontokan atau penipisan rambut, termasuk antibiotik,
antidepresan, dan obat tekanan darah.
Rambut rontok: Memahami alopecia
Kerontokan yang berlebihan adalah salah satu masalah. Tetapi
kerontokan rambut yang sebenarnya – yang dikenal sebagai alopecia – adalah hal
yang berbeda. Alopecia menyebabkan kerontokan rambut dari waktu ke waktu, yang
terkadang bisa permanen. Ada beberapa jenis alopecia:
a.
Alopecia areata
Penyakit autoimun ini berkembang ketika tubuh Anda menyerang
folikel rambut Anda. Ini dapat terjadi di mana saja di tubuh, termasuk kulit
kepala. Alopecia areata sering menyebabkan area bulat dan tidak rata yang
benar-benar bebas rambut.
b.
Alopesia traksi
Jenis rambut rontok ini disebabkan oleh penerapan gaya
rambut yang diikat ketat. Ini bisa muncul jika Anda memakai kepang ketat atau
kuncir kuda setiap hari atau secara teratur memakai ekstensi rambut. Gaya ini
menarik akar rambut, merusak folikel rambut seiring waktu.
c.
Alopesia androgenetik
Alopecia androgenetik adalah jenis kerontokan rambut yang
paling umum pada pria dan wanita. Pada pria, ini adalah penyebab kebotakan yang
paling umum. Tetapi juga terjadi pada wanita, lebih sering setelah menopause.
Kerontokan rambut ini cenderung terjadi secara bertahap.
Anda mungkin melihat bagian dahi Anda semakin lebar atau lebih banyak kulit
kepala Anda yang terlihat menyembul.
Persiapkan diri Anda untuk mulai
bekerja di New Normal. Pastikan Anda menjaga kesehatan dengan perilaku hidup
sehat dan melakukan vaksinasi COVID-19 segera. Apabila Anda mengalami gejala
atau keluhan setelah vaksin seperti demam, sesak nafas, ruam kulit, batuk,
maupun gejala lainnya, segera informasikan ke dokter & beristirahat.
Kunjungi suratsakit.com untuk meminta surat sakit dari dokter. Jelaskan gejala
penyakit Anda, isi data diri, dokter akan memastikan gejala Anda via chat &
surat sakit siap untuk dikirim.