Jumlah penderita dan kasus kematian akibat terinfeksi virus corona terus meningkat setiap harinya. Sejauh ini, coronavirus memang lebih sering menyebabkan gejala berat, bahkan kematian, pada kelompok orang tertentu yang rentan terinfeksi virus corona.
Kunjungi suratsakit.com atau whatsapp ke nomor 081291100600, untuk memperoleh informasi lebih lanjut terkait infeksi virus corona, dan dapatkan surat sakit secara praktis dan mudah.
Siapa saja orang yang
rentan terinfeksi virus corona?
Sebagian penderita virus corona baru atau Covid-19
ada yang hanya mengalami gejala ringan. Bahkan, tak sedikit pula yang justru
tidak mengalami gejala sama sekali walaupun sudah positif terinfeksi virus
corona.
Akan tetapi, pada beberapa orang, Covid-19 cenderung
dapat menimbulkan gejala dan komplikasi penyakit yang lebih berat. Kelompok
tersebut diketahui lebih rentan terinfeksi virus corona. Lantas, siapa sajakah
mereka?
1. Orang lanjut usia (lansia)
Salah satu kelompok yang paling rentan terinfeksi
virus corona adalah orang lanjut usia (lansia) berusia 60 tahun ke atas.
Mengapa lansia lebih rentan terhadap paparan virus corona?
Seiring bertambahnya usia seseorang, tubuh akan
mengalami berbagai penurunan akibat proses penuaan. Mulai dari menurunnya
produksi hormon, kekenyalan kulit, massa otot, kepadatan tulang, hingga
kekuatan dan fungsi organ-organ tubuh. Kemudian, sistem imun sebagai pelindung
tubuh pada lansia pun tidak dapat bekerja dengan maksimal layaknya saat masih
muda. Akibatnya, sulit bagi orang lansia untuk melawan berbagai macam bakteri
atau virus penyebab penyakit, termasuk terinfeksi virus corona COVID-19.
2. Orang dengan riwayat penyakit
tertentu
Gejala berat dan komplikasi serius akibat Covid-19
juga dialami oleh orang dengan riwayat penyakit tertentu, seperti orang-orang
yang menderita penyakit tidak menular kronis. Risiko penyakit kronis dapat
meningkat secara bertahap mulai dari usia 40 tahun.
Beberapa jenis penyakit tidak menular kronis yang
mungkin diderita adalah diabetes, infeksi pernapasan akut, asma, penyakit
jantung, hipertensi, kanker, serta kondisi medis lainnya yang menyerang sistem
kekebalan tubuh.
Penyakit tidak menular sebagian besar bersifat
kronis, artinya terjadi secara perlahan dan dapat menetap dalam jangka waktu
yang lama. Tidak hanya berlangsung lama, penyakit kronis juga menyebabkan
kondisi kesehatan penderitanya menurun secara bertahap sehingga rentan
terinfeksi penyakit, termasuk virus corona.
Orang yang rentan terinfeksi Covid-19 dan memiliki
penyakit penyerta kronis berisiko lebih tinggi untuk mengalami gejala berat,
misalnya pada lansia.
Hal ini karena penyakit kronis menyebabkan sistem
kekebalan tubuh penderitanya melemah dan lebih sulit melawan infeksi.
Akibatnya, tubuh penderita penyakit kronis akan lebih mudah terserang penyakit,
termasuk virus corona Covid-19.
Selain itu, perokok, penderita HIV atau AIDS, orang
yang melakukan transplantasi organ atau sumsum tulang, serta orang yang
mengonsumsi obat kortikosteroid dosis tinggi atau obat penekan kekebalan
lainnya juga rentan terinfeksi virus corona.
3. Tenaga medis di rumah sakit
Kelompok orang yang rentan terinfeksi virus corona
berikutnya adalah tenaga medis di rumah sakit, termasuk dokter dan perawat.
Bagaimana tidak, mereka diharuskan untuk bersinggungan langsung dengan pasien
yang terinfeksi virus corona.
Mengingat risikonya sangat tinggi, para tenaga
medis perlu menerapkan prosedur, protokol, dan penggunaan alat pelindung diri
tertentu guna mencegah penularan virus corona.
4. Anak-anak
Orang lansia di atas usia 60 tahun dan orang-orang
dengan riwayat penyakit penyerta memang tergolong rentan terinfeksi virus
corona. Namun, di beberapa negara orang-orang berusia muda ada juga yang
meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19.
Meski kondisi mereka mungkin tidak terlalu parah
seperti pada pasien orang dewasa, tetapi risiko anak-anak, terutama bayi,
terinfeksi virus corona tetap tidak boleh disepelekan. Terlebih jika anak-anak
tersebut sebelumnya mengidap pneumonia yang berisiko memperburuk infeksi
Covid-19.
Di Indonesia sendiri, Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPA) mengungkapkan data anak-anak yang
terkena Covid-19 di beberapa provinsi di Indonesia yang masuk dalam zona merah
penyebaran virus corona.
Untuk data anak, sebanyak 6.744 Orang
Dalam Pemantauan (ODP), 991 Pasien dalam Pengawasan (PDP), 26 orang positif
terinfeksi Covid-19, 9 orang sembuh, dan 6 orang anak meninggal dunia.
Covid-19 seringkali dikaitkan sebagai penyakit
dengan sistem imun rendah sehingga anak-anak lebih rentan terkena wabah ini.
Anak-anak yang terinfeksi positif COVID-19 biasanya mengalami gejala yang lebih
ringan dibanding orang dewasa.
Para ahli kesehatan sendiri belum bisa menemukan
efek tidak terlalu parahnya dampak penularan virus corona pada anak-anak. Akan
tetapi, kemungkinan ada dua teori yang melandasi hal ini, yaitu:
Anak-anak yang masih negatif COVID-19 memang belum
terekspos oleh virus ini, atau
Ada perbedaan sistem kerja antibodi dalam diri anak
yang berbeda dengan orang dewasa.
Hingga kini, yang jelas, para dokter belum dapat
mengambil kesimpulan mengenai dampak virus corona terhadap anak-anak. Maka dari
itu, para orangtua tetap disarankan untuk mengambil tindakan pencegahan agar
anak-anak mereka terhindar dari infeksi virus ini.
Persiapkan
diri Anda untuk mulai beraktivitas di New Normal. Pastikan Anda menjaga
kesehatan dengan perilaku hidup sehat dan melakukan vaksinasi COVID-19 segera.
Apabila Anda mengalami gejala atau keluhan setelah vaksin seperti demam, sesak
nafas, ruam kulit, batuk, maupun gejala lainnya, segera informasikan ke dokter
& beristirahat. Kunjungi suratsakit.com untuk meminta surat sakit dari
dokter. Jelaskan gejala penyakit Anda, isi data diri, dokter akan memastikan
gejala Anda via chat & surat sakit siap untuk dikirim.