Masukkan 4 digit kode yang kami kirimkan via SMS ke

   

Validasi

Ganti Nomor HP

Simpan Tujuan Tutup
 

Tragedi Kanjuruhan: Seberapa Bahaya Gas Air Mata Bagi Tubuh?

Kericuhan yang terjadi pada Sabtu malam (01/10/22) dalam laga Arema FC melawan Persebaya di stadion Kanjuruhan, Malang telah menjadi catatan gelap dalam sejarah persepakbolaan di Indonesia. Tragedi terbesar kedua dunia sepanjang sejarah olahraga di stadion ini berujung pada sebanyak 131 orang tewas.

Penanggulangan kericuhan di stadion Kanjuruhan oleh polisi dengan melontarkan gas air mata atau lakrimator dinilai menjadi salah satu faktor penting pemicu kepanikan dan jatuhnya banyak korban. Lalu, seberapa bahayakah gas air mata bagi tubuh? Apa kandungan dan efek yang dirasakan saat terpapar gas air mata? Kunjungi suratsakit.com atau whatsapp ke nomor 081291100600 untuk mengetahui informasi lebih lanjut seputar gas air mata. Dapatkan konsultasi gratis dan surat izin sakit dari dokter secara praktis dan mudah.

Apa itu Gas Air Mata?

Gas air mata adalah senyawa kimia yang secara sementara dapat mengiritasi mata, tenggorokan, paru-paru dan kulit.

Gas air mata atau lakrimator pertama kali digunakan pada saat Perang Dunia I dalam perang kimia. Setelah itu, gas air mata mulai digunakan oleh lembaga penegak hukum sebagai cara untuk membubarkan massa, melumpuhkan perusuh, dan mengusir tersangka bersenjata tanpa penggunaan kekuatan mematikan.

Kandungan Gas Air Mata

Menurut Sven-Eric Jordt, Ahli anestesi di Universitas Duke, istilah gas air mata sebenarnya tidak tepat. Gas air mata sendiri sebenarnya bukan merupakan gas. Itu adalah bubuk yang mengembang ke udara menjadi kabut halus.

Gas air mata memiliki beberapa kandungan bahan kimia yang berbeda, termasuk:

·         Chlorobenzylidenemalononitrile (CS)

·         Chloroacetophenone (CN)

·         Chloropicrin (PS)

·         Nromobenzylcyanide (CA)

·         Dibenzoxazepine (CR)

·         Oleoresin capsicum (semprot merica)

Efek Gas Air Mata pada Tubuh

Paparan gas air mata bisa berdampak akut pada saluran napas dan memicu gawat napas (respiratory distress). Efek gas air mata pada pernapasan meliputi:

·         Dada berat

·         Batuk

·         Tenggorokan seperti tercekik

·         Bising mengi

·         Sesak napas

Ahli paru yang juga guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama, SpP(K) mengatakan, bagi mereka yang punya penyakit asma atau Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), jika terkena gas air mata maka dapat terjadi serangan sesak napas akut yang bukan tidak mungkin berujung pada gagal napas (respiratory failure).

Selain pada paru-paru, paparan gas air mata juga berefek pada mata, tenggorokan dan kulit. Efek yang timbul bisa berupa pandangan kabur dan kesulitan menelan. Juga dapat terjadi semacam luka bakar kimiawi dan reaksi alergi pada kulit.

Prof Tjandra Yoga juga menambahkan, walaupun dampak utama gas air mata adalah dampak akut yang segera timbul, ternyata pada keadaan tertentu dapat terjadi dampak kronik berkepanjangan. Hal ini terutama jika paparan terjadi berkepanjangan dan dalam dosis tinggi, apalagi jika di ruangan tertutup.

Dampak Fatal Gas Air Mata

Dalam paparan dosis tinggi hingga waktu yang cukup lama, gas air mata dapat menyebabkan risiko berat pada saluran pernapasan bawah dan paru. Akan terjadi kerusakan pada saluran napas bawah dan paru serta sistem difusi yang dapat mempengaruhi kemampuan bertugar oksigen. Akibatnya kondisi ini akan menyebabkan kekurangan oksigen yang masuk ke dalam tubuh melalui pembuluh darah. Kondisi ini juga dapat menyebabkan kegagalan penapasan, sehingga dapat mengancam keselamatan jiwa.

Dalam kasus yang terjadi di stadion Kanjuruhan, Malang faktor fatalitas dapat terjadi dan disebabkan oleh beberapa hal. Mulai dari kerumunan orang, yang berpotensi terinjak-injak dan menyebabkan trauma di kepala, hingga ketika seseorang yang terjatuh dan terhimpit, yang dapat mengalami kekurangan oksigen. Sementara faktor fatalitas lainnya dapat terjadi karena terhirupnya gas air mata dalam konsentrasi tinggi.

Jadi Sorotan Global

Tragedi di stadion Kanjuruhan ini mendapatkan sorotan global karena menjadi salah satu kericuhan sepak bola paling mematikan di dunia. Banyak pengamat sepak bola nasional menyebutkan adanya potensi pelanggaran FIFA stadium safety and regulation dengan penggunaan gas air mata dalam kericuhan yang terjadi di stadion Kanjuruhan. Namun pihak berwenang menyebutkan perlunya pemeriksaan mendalam termasuk oleh ahli forensik mengenai penyebab fatalitas dalam kasus yang terjadi di stadion Kanjuruhan.

Persiapkan diri Anda untuk tetap beraktivitas di era new normal dan pancaroba. Pastikan Anda menjaga kesehatan dengan perilaku hidup sehat dan melakukan vaksinasi COVID-19 lengkap serta suntik vitamin C untuk menjaga daya tahan tubuh. Apabila Anda mengalami gejala atau keluhan pada kesehatan Anda, segera konsultasikan ke dokter dan beristirahatlah. Kunjungi suratsakit.com untuk meminta surat sakit dari dokter. Jelaskan gejala penyakit Anda, isi data diri, dokter akan memastikan gejala Anda via chat dan surat sakit siap untuk dikirim.

Artikel Terkait

Menghadapi Krisis Polusi Udara di Jakarta dan Upaya Penanggulangannya
Kapan Saya Harus Khawatir Tentang Benjolan di Payudara Saya?
Mengubah Kebiasaan Untuk Berhenti Merokok Ganja Bagi Pengguna
Kaitan Antara Kesehatan Gigi dan Kesehatan Mental yang Perlu Anda Ketahui
Apa Artinya Menjadi Donor Darah Universal?
 
  © Copyright cepatsehat.net 2021. All Right Reserved