Terkadang lidah Anda mendambakan sesuatu yang gurih sebagai
peningkat rasa. Tetapi mungkin Anda juga pernah mendengar dampak buruk akibat terlalu
banyak mengkonsumsi garam (atau natrium) bagi jantung.
Apabila Anda mengalami masalah Jantung, segera konsultasikan
ke dokter dan beristirahatlah. Kunjungi suratsakit.com atau whatsapp ke nomor 081291100600
untuk mendapatkan konsultasi gratis serta surat sakit secara praktis dan mudah.
Jadi, berapa banyak garam yang aman untuk dikonsumsi? Mengapa
itu penting? Ahli jantung Luke Laffin, MD, akan berbagi informasi seputar garam
bagi kesehatan jantung Anda.
Garam dan Jantungmu
Natrium adalah mineral yang kita semua butuhkan. Ini
memainkan peran dalam fungsi saraf dan otot yang sehat dan membantu menjaga
tingkat cairan tubuh Anda dalam keseimbangan yang tepat.
Tapi keseimbangan cairan itu rumit. “Terlalu banyak natrium
dapat menyebabkan retensi cairan, yang dapat meningkatkan tekanan darah,” kata
Dr. Laffin. Dan tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama untuk
serangan jantung, stroke dan gagal jantung.
Jadi awasi natrium Anda, terutama jika Anda memiliki tekanan
darah tinggi atau penyakit jantung atau berisiko mengembangkannya.
Rekomendasi Natrium
Berapa banyak natrium yang aman bagi tubuh?
·
Pedoman natrium yang direkomendasikan
Usahakan untuk menjaga asupan natrium di bawah 2.300
miligram (mg) per hari. “Itu setara dengan sekitar 1 sendok teh garam,” kata
Dr. Laffin.
“Pikirkan 2.300 mg itu sebagai kartu debit yang Anda
dapatkan setiap pagi. Jangan dibelanjakan di satu tempat,” imbuhnya. "Dan
jika Anda pergi, Anda akan membayar bunga - dalam bentuk tekanan darah
tinggi."
·
Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi
“Hampir semua orang dengan tekanan darah tinggi harus
menjalani diet rendah sodium,” kata Dr. Laffin. Itu berarti membatasi natrium
harian pada 2.300 mg tertinggi. “Jika Anda bisa menurunkannya menjadi kurang
dari 1.500 mg per hari, itu lebih ideal,” tambahnya. Menurunkan tekanan darah
adalah cara penting untuk mengurangi risiko penyakit jantung.
·
Jika Anda mengalami gagal jantung
Dokter menyarankan agar penderita gagal jantung juga
mengonsumsi makanan rendah sodium. Terlalu banyak garam dapat menyebabkan
cairan menumpuk di sekitar jantung dan paru-paru, membuat jantung bekerja lebih
keras.
Bukti menunjukkan bahwa batas 2.000 mg natrium per hari
adalah tujuan yang baik untuk penderita gagal jantung, terutama jika mereka
juga memiliki tekanan darah tinggi. Tapi ada peringatan penting. “Beberapa data
menunjukkan kadar natrium yang sangat rendah dapat menyebabkan hasil yang lebih
buruk pada orang dengan gagal jantung, jadi diskusikan asupan natrium dengan dokter
Anda,” kata Dr. Laffin.
Tips untuk mengurangi garam dari diet Anda
Dr. Laffin menawarkan strategi berikut untuk menjaga kadar
natrium dalam kadar yang sehat:
·
Baca label: Periksa label nutrisi.
Makanan pokok dapur seperti roti, sup kalengan, dan saus salad sering kali
mengandung lebih banyak natrium daripada yang Anda duga saat dicicipi. Banyak
makanan kemasan lainnya juga bisa menjadi sumber natrium yang licik – meskipun
rasanya tidak terlalu asin. Tapi angka tidak berbohong.
·
Waspadalah terhadap makanan olahan:
“Daging deli, sosis, acar, dan bahkan keju bisa mengandung banyak garam,” kata
Dr. Laffin.
·
Jadilah kreatif: Daripada menggunakan
garam sebagai bumbu utama, cobalah rempah-rempah dan bumbu lain untuk memberi
rasa yang berbeda pada makanan Anda. Coba tambahkan bawang putih, rempah segar,
atau perasan lemon untuk meningkatkan rasa.
·
Jadilah cerdas saat makan di luar: Jangan
ragu untuk meminta restoran untuk mengurangi kadar garam pada makanan yang akan
Anda konsumsi.
·
Jangan tertipu oleh garam mewah: Beberapa
orang berpikir bahwa garam laut atau garam Himalaya lebih baik daripada garam
meja. “Ketika berbicara tentang natrium, mereka mempengaruhi tekanan darah
dengan cara yang sama,” kata Dr. Laffin.
Membaca label dan mengubah pola makan Anda mungkin terdengar
menakutkan. Tapi seperti hal lainnya, itu menjadi lebih mudah dengan latihan.
Persiapkan diri Anda untuk mulai
beraktivitas di New Normal. Pastikan Anda menjaga kesehatan dengan perilaku
hidup sehat dan melakukan vaksinasi serta booster COVID-19 segera. Apabila Anda
mengalami gejala atau keluhan setelah vaksin seperti demam, sesak nafas, ruam
kulit, batuk, maupun gejala lainnya, segera informasikan ke dokter dan
beristirahatlah. Kunjungi suratsakit.com untuk meminta surat sakit
dari dokter. Jelaskan gejala penyakit Anda, isi data diri, dokter akan
memastikan gejala Anda via chat dan surat sakit siap untuk dikirim.