Dikutip dari Kompas.com, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi
menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) polio pada 19 November 2022.
Penetapan ini menyusul penemuan satu kasus polio tipe 2 yang menyerang anak
berusia 7 tahun di Kabupaten Pidie, Aceh. Meski hanya satu, Direktur Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan,
penetapan KLB polio tetap perlu karena Indonesia sudah dinyatakan bebas polio
pada 2014 lalu.
Apabila anak Anda mengalami gejala atau belum mendapatkan
vaksinasi polio, segeralah konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan
lebih lanjut atau untuk melakukan vaksinasi sebisa mungkin. Kunjungi
suratsakit.com atau whatsapp ke nomor 081291100600, untuk menikmati vaksinasi
dengan praktis, mudah dan aman hanya dari rumah.
Kapan virus polio musnah dari Indonesia?
Dalam kurun waktu 2005 hingga awal 2006, Indonesia pernah
mengalami kejadian luar biasa (KLB) dengan adanya kasus virus polio yang
menyerang 205 orang. Kasus tersebut tersebar di 47 kabupaten/kota di 10
provinsi.
Namun, setelah dilakukan Outbreak Response Immunization (ORI), dua
kali mop-up, lima kali PIN, dan dua kali sub-PIN, akhirnya KLB dapat diatasi
sepenuhnya. Kasus VPL terakhir yang mengalami kelumpuhan ditemukan pada tanggal
20 Februari 2006 di aceh. Sejak saat itu Indonesia berhasil memberantas polio
pada tahun 2006 hingga setelahnya tidak ditemukan lagi penderita polio yang
disebabkan oleh Virus Polio Liar.
Kemudian pada tahun 2014, label bebas polio diberikan WHO kepada
Indonesia. Meskipun di Indonesia sudah tidak ditemukan lagi kasus polio, namun
masih terus diberikan, dikarenakan masih ada negara lain yang belum terbebas
dari penyakit polio. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kembali wabah
polio di Indonesia yang dibawa turis atau pendatang melalui perjalanan lintas
negara.
Imunisasi merupakan tindakan pencegahan yang efektif dari penyakit
polio. Orang tua harus memiliki kesadaran bahwa memberikan vaksin polio
terhadap anaknya akan menjadi investasi kesehatan yang dapat melindungi seorang
anak dari penyakit menular yang dapat menimbulkan penyakit.
Usia Untuk Mendapatkan Vaksin Polio
Anak
CDC merekomendasikan agar anak-anak mendapatkan empat dosis vaksin
polio. Mereka harus mendapatkan satu dosis pada setiap usia berikut:
•
usia 2 bulan,
•
usia 4 bulan,
•
usia 6 hingga 18 bulan, dan
•
usia 4 hingga 6 tahun.
Anak-anak yang belum memulai rangkaian vaksin polio atau yang
terlambat mendapatkan semua dosis yang dianjurkan harus memulai sesegera
mungkin atau menyelesaikan rangkaiannya dengan mengikuti jadwal susulan yang
dianjurkan.
Dewasa
Sebagian besar kemungkinan orang dewasa telah divaksinasi virus
polio selama masa kanak-kanak, dan itulah sebabnya IPV bukan bagian dari
vaksinasi rutin orang dewasa.
Namun, orang dewasa yang tidak divaksinasi atau tidak divaksinasi
secara lengkap dan berisiko tinggi terpapar virus polio harus menerima
vaksinasi polio susulan.
Orang dewasa yang berisiko tinggi terpapar virus polio yang belum
pernah divaksinasi polio harus mendapatkan tiga dosis IPV:
•
Dosis pertama kapan saja
•
Dosis kedua 1 sampai 2 bulan kemudian
•
Dosis ketiga 6 sampai 12 bulan setelah yang
kedua
Orang dewasa yang berisiko lebih tinggi terkena virus polio yang
telah mendapatkan satu atau dua dosis vaksin polio di masa lalu harus mendapatkan
satu atau dua dosis yang tersisa.
Apa Jenis Vaksin Polio?
Dua jenis vaksin melindungi dari polio, atau poliomielitis.
•
Vaksin virus polio yang tidak aktif (IPV):
diberikan dengan nyaman di kaki atau lengan, tergantung pada usia pasien.
•
Vaksin virus polio oral (OPV): menerima dosis
vaksin dengan tetes di mulut.
Persiapkan diri Anda untuk tetap beraktivitas di era new normal
dan pancaroba. Pastikan Anda menjaga kesehatan dengan perilaku hidup sehat dan
melakukan vaksinasi COVID-19 lengkap serta suntik vitamin C untuk menjaga daya
tahan tubuh. Apabila Anda mengalami keluhan atau keluhan pada kesehatan Anda,
segera konsultasikan ke dokter dan istirahatlah.
Kunjungi suratsakit.com untuk melakukan konsultasi dengan dokter
ahli serta meminta surat sakit secara online dari dokter secara praktis dan
mudah. Jelaskan gejala penyakit Anda, isi data diri, dokter akan memastikan
gejala Anda melalui chat dan surat sakit siap dikirim.